Al Hikam Hikmah 6
Friday, February 26, 2016
Add Comment
Bismillahirahmaanirrahiim..
Dengan Menyebut Nama Alloh SWT , yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Dengan Menyebut Nama Alloh SWT , yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Dalam Kesempatan ini akan memahami dari Kajian Kitab Al Hikam dari Hikmah Syeikh Ibn Athoillah yaitu Hikmah ke 6 yang inti dari penjelasannya menerangkan : " Pengertian Doa"
Maka ketika kita berkehendak ingin mendapatkan sesuatu, apapun itu, mau duniawi ataupun Ukhrowi kita akan selalu berdoa dan berusaha serta dengan mengerahkan kemampuan untuk mendapatkan keinginannya itu, Tapi ingat bila keinginan kita belum juga terpenuhi, walau sudah berdoa dan berusaha sehingga melahirkan putus asa itulah yang sangat tidak di harapkan sesuai dengan Isarah Syeikh Ibn Athoillah dalam mutiara hikmahnya yang 6 ini,
Artinya : " Janganlah karena keterlambatan Alloh memberi kepadamu, padahal kamu telah bersungguh-sungguh berdoa, membuat kamu putus asa, sebab Alloh SWT menjamin akan menerima semua Doa, menurut apa yang dipilihnya untukmu, tidak menurut kehendakmu, dan pada waktu ditetapkannya, tidak pada waktu yang kamu tentukan.
Nah saudaraku...jadi bisa kita sambungkan dengan pembahasan yang sudah kita lewati bahwa sebesar apapun usaha kita dan sebagus apapun rancangan, rencana kita, jika Alloh SWT tidak memberi atau tidak mentakdirkan kita, maka tidak akan terjadi, oleh karena itu kita sebagai makhluk hanya Ikhtiyar ( Berdoa dengan sungguh-sungguh dan melakukan usaha dengan mengerahkan segala kemampuan kita ), adapaun berhasil dan tidaknya kita serahkan kepada Alloh SWT.
serius amat bacanya....hehehe intermezo dulu......
Lanjut Saudaraku...........
Jika berhasil apa yang kita usahakan...maka bersyukurlahlah.....dan janganlah mengakui dan membanggakan diri itu kemampuan diri, kita tidak mampu untuk mewujudkan apa yang kita inginkan walau akal natiqohnya, kita hanya diberi kemampuan dan jalannya saja untuk menuju kesana sehingga tercapailah yang kita inginkan
Saudaraku... jadi dapat kita pahami yang mampu itu cuma Alloh SWT..itulah Aqidah yang benar. jangan mengakui atau ada rasa diri kita mampu,,,karena itu sama saja dengan menyekutukan Alloh atau Musrik Khofi,.....kita hanya dimampuhkan, kalau cuma dimampuhkan hakikatnya tidak mampu, yang mampu itu tak lain hanya Alloh SWT.
Dan sebaliknya apabila tidak berhasil, tidak sukses walau sudah di usahakan dengan rapih, di manage, dan di planing jauh-jauh hari tidak berhasil juga , maka bersabarlah, jangan sampai kita putus asa hanya karena tidak tercapai apa yang kita inginkan, dan berkhusnudzonlah kepada Alloh SWT, dan berserah dirilah ( Tawakal ) kepadaNYA. karena itulah yang lebih baik untuk kita pada waktu itu. karena Alloh maha mengetahui.
Jadi memberi dan tidaknya Alloh SWT kepada seseorang hambanya , tidak diukur dengan bagusnya usaha kita, besar modalnya, atau matang perhitungannya, atau juga sebaliknya, modal sekedarnya, tidak di manage, tidak matang perhitungannya. biasa-biasa saja, Tapi kalau Alloh memberikan keberhasilan bisa, kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Karena itu yakinkanlah dalam hati, maksud hati disini adalah sir ( mata hati yang paling dalam ) dalam diri kita. karena Alloh SWT memberi dan tidaknya, tidak melihat itu semua, tapi dengan sifat IRODATnya Alloh SWT ( artinya memberi apapun dengan sendiriNya ) tidak terpaksa dengan apapun.
Maka ketika kita berkehendak ingin mendapatkan sesuatu, apapun itu, mau duniawi ataupun Ukhrowi kita akan selalu berdoa dan berusaha serta dengan mengerahkan kemampuan untuk mendapatkan keinginannya itu, Tapi ingat bila keinginan kita belum juga terpenuhi, walau sudah berdoa dan berusaha sehingga melahirkan putus asa itulah yang sangat tidak di harapkan sesuai dengan Isarah Syeikh Ibn Athoillah dalam mutiara hikmahnya yang 6 ini,
Artinya : " Janganlah karena keterlambatan Alloh memberi kepadamu, padahal kamu telah bersungguh-sungguh berdoa, membuat kamu putus asa, sebab Alloh SWT menjamin akan menerima semua Doa, menurut apa yang dipilihnya untukmu, tidak menurut kehendakmu, dan pada waktu ditetapkannya, tidak pada waktu yang kamu tentukan.
Nah saudaraku...jadi bisa kita sambungkan dengan pembahasan yang sudah kita lewati bahwa sebesar apapun usaha kita dan sebagus apapun rancangan, rencana kita, jika Alloh SWT tidak memberi atau tidak mentakdirkan kita, maka tidak akan terjadi, oleh karena itu kita sebagai makhluk hanya Ikhtiyar ( Berdoa dengan sungguh-sungguh dan melakukan usaha dengan mengerahkan segala kemampuan kita ), adapaun berhasil dan tidaknya kita serahkan kepada Alloh SWT.
serius amat bacanya....hehehe intermezo dulu......
Lanjut Saudaraku...........
Jika berhasil apa yang kita usahakan...maka bersyukurlahlah.....dan janganlah mengakui dan membanggakan diri itu kemampuan diri, kita tidak mampu untuk mewujudkan apa yang kita inginkan walau akal natiqohnya, kita hanya diberi kemampuan dan jalannya saja untuk menuju kesana sehingga tercapailah yang kita inginkan
Saudaraku... jadi dapat kita pahami yang mampu itu cuma Alloh SWT..itulah Aqidah yang benar. jangan mengakui atau ada rasa diri kita mampu,,,karena itu sama saja dengan menyekutukan Alloh atau Musrik Khofi,.....kita hanya dimampuhkan, kalau cuma dimampuhkan hakikatnya tidak mampu, yang mampu itu tak lain hanya Alloh SWT.
Dan sebaliknya apabila tidak berhasil, tidak sukses walau sudah di usahakan dengan rapih, di manage, dan di planing jauh-jauh hari tidak berhasil juga , maka bersabarlah, jangan sampai kita putus asa hanya karena tidak tercapai apa yang kita inginkan, dan berkhusnudzonlah kepada Alloh SWT, dan berserah dirilah ( Tawakal ) kepadaNYA. karena itulah yang lebih baik untuk kita pada waktu itu. karena Alloh maha mengetahui.
Jadi memberi dan tidaknya Alloh SWT kepada seseorang hambanya , tidak diukur dengan bagusnya usaha kita, besar modalnya, atau matang perhitungannya, atau juga sebaliknya, modal sekedarnya, tidak di manage, tidak matang perhitungannya. biasa-biasa saja, Tapi kalau Alloh memberikan keberhasilan bisa, kepada siapa saja yang dikehendakinya.
Karena itu yakinkanlah dalam hati, maksud hati disini adalah sir ( mata hati yang paling dalam ) dalam diri kita. karena Alloh SWT memberi dan tidaknya, tidak melihat itu semua, tapi dengan sifat IRODATnya Alloh SWT ( artinya memberi apapun dengan sendiriNya ) tidak terpaksa dengan apapun.
kita lihat potongan Ayatnya ....yang terakhir....
Artinya : Dan Alloh berkuasa melakukan apa yang di kehendaki-NYA. ( QS. Ibrahim 27 )
dan juga dalam surat Al Baqoroh ayat : 116 " KULLUN LAHUU QOONITHUUN " artinya semua itu tunduk dalam kekuasannya.
QS. Al-Anbiya no. 21 : ayat 23 :
Artinya : Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang ia lakukan, sedang merekalah yang akan di tanya kelak.
Saudaraku sebagian besar dari kita , kadang tidak sadar bahwa kita telah berlaku mensyirikan Alloh dengan do'a dan amalan kita, kita jadikan doa dan amalan sebagai kuasa penentu dan merasa diri kita yang menentukan apapun yang terjadi, berhasil dan tidak tergantung kita.. padahal kita cuma pelaksana saja.
Tugas kita sebagai hamba yang baik harus rela apapun keputusan yang diberikan Alloh, karena Doa itu adalah penyerahan bukan tuntutan, kita telah berusaha tapi gagal, kita telah meminta bantuan kepada sesama , tapi itu juga gagal,
apalagi pilihan yang masih ada ? hanya menyerahkan segala urusan kepada Alloh SWT.
Saudaraku mudah-mudahan kita selalu diberikan hidayah dan taufiq-Nya, karena dengan hidayah dan Taufiqnya kita akan diselamatkan, jangan merasa diri mampu, tapi ingat saudaraku, hanya di mampukan, dan semoga kita dijauhkan dari rasa putus asa dari jalan Alloh SWT . Amiin Yaa Robbal 'Alamin.
Semoga bermanfaat bagi khusnya bagi diri sendiri.
artinya : Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia (Alloh) jugalah yang memilih (satu-satu dari makhluk-NYa untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah pantas bagi siapapun untuk memilih, ( selain dari pilihan Alloh ) maha suci Alloh dan Maha Luhur Alloh dari segala bentuk kemusrikan ( QS. Al-Qosas 68 )
masih ada lanjutannya ...kita lanjut di bahasan tentang BAB DO'A.
Artinya : Dan Alloh berkuasa melakukan apa yang di kehendaki-NYA. ( QS. Ibrahim 27 )
dan juga dalam surat Al Baqoroh ayat : 116 " KULLUN LAHUU QOONITHUUN " artinya semua itu tunduk dalam kekuasannya.
QS. Al-Anbiya no. 21 : ayat 23 :
Artinya : Ia tidak boleh ditanya tentang apa yang ia lakukan, sedang merekalah yang akan di tanya kelak.
Saudaraku sebagian besar dari kita , kadang tidak sadar bahwa kita telah berlaku mensyirikan Alloh dengan do'a dan amalan kita, kita jadikan doa dan amalan sebagai kuasa penentu dan merasa diri kita yang menentukan apapun yang terjadi, berhasil dan tidak tergantung kita.. padahal kita cuma pelaksana saja.
Tugas kita sebagai hamba yang baik harus rela apapun keputusan yang diberikan Alloh, karena Doa itu adalah penyerahan bukan tuntutan, kita telah berusaha tapi gagal, kita telah meminta bantuan kepada sesama , tapi itu juga gagal,
apalagi pilihan yang masih ada ? hanya menyerahkan segala urusan kepada Alloh SWT.
Saudaraku mudah-mudahan kita selalu diberikan hidayah dan taufiq-Nya, karena dengan hidayah dan Taufiqnya kita akan diselamatkan, jangan merasa diri mampu, tapi ingat saudaraku, hanya di mampukan, dan semoga kita dijauhkan dari rasa putus asa dari jalan Alloh SWT . Amiin Yaa Robbal 'Alamin.
Semoga bermanfaat bagi khusnya bagi diri sendiri.
artinya : Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dirancangkan berlakunya, dan Dia (Alloh) jugalah yang memilih (satu-satu dari makhluk-NYa untuk sesuatu tugas atau keutamaan dan kemuliaan); tidaklah layak dan tidaklah pantas bagi siapapun untuk memilih, ( selain dari pilihan Alloh ) maha suci Alloh dan Maha Luhur Alloh dari segala bentuk kemusrikan ( QS. Al-Qosas 68 )
masih ada lanjutannya ...kita lanjut di bahasan tentang BAB DO'A.
0 Response to "Al Hikam Hikmah 6"
Post a Comment