-->

Al Hikam Hikmah Ke 7



Kitab Al Hikam


Al Hikam Hikmah Ke 7 : bahasan tentang pengertian JANJI ALLOH
langsung kita baca mutiara hikmahnya :


 

Artinya : Kamu Janganlah sampai meragukan terhadap janji Alloh SWT Karena, tidak tercapainya apa yang telah dijanjikan, meskipun telah tiba masanya, supaya keraguan dalam hatimu tidak merusak mata hatimu dan tidak memadamkan Nur SIR (rahasia Atau Bathin} kamu.

Janji Allah SWT itu Pasti

Alloh SWT tidak akan menyalahi janji “ INNAKA LA TUKHLIFUL MI’AD, dan Alloh SWT menjanjikan untuk menerima Doa-Doa..sebagaimana firman Alloh SWT dalam QS. Al 

Mu’minun Ayat 60 :

Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.

Janji Allah tidak akan salah

Saudaraku…, Ayat diatas menunjukan, untuk seorang hamba, diperbolehkan untuk meminta kepadaNYa, karena itu adalah merupakan sifat keabdian, dan meminta adalah Ibadah, sesuai dalam Hadist Rosulullah SAW :
الدعاء هوالعبادة
Artinya : Berdoa/meninta itu adalah Ibdah 

tapi ingat didalam permintaan/berdoa juga harus memakai ADAD (sopan santun).
jangan sampai kita sebagai hamba malah jadi Su'ul Adzab (buruk Akhlak) karena apa ..? karena salah dalam memaknai....harusnya berdoa itu dilakukan dengan baik, malah seakan-akan memaksa dan menuntut kepada-NYA,  supaya Alloh memeberikan/Ijabah-NYA. nah yang demikian yang jadi salah, seakan-akan Alloh tidak akan memberi kalau tidak di pinta, padahal jelas Alloh SWT itu sifatnya Rohman dan Rohiim, Alloh SWT maha pemberi, jangankan di Minta tidak di Minta  juga Alloh selalu memberikan sesuatu kepada hamba-NYA,karena Alloh SWT , maha tahu kepada hambanya,  namun kita saja yang selalu lupa, malah menuntut begitu banyak.

kita lanjut ke tema : Hikmah ini adalah nasihat bagi seorang 'Abidin (maqom pemula) apa pengertian 'ABIDIN ..?  orang yang memperbanyak Ibadah-ibadah, tapi dalam pelaksanaan ibadahnya belum murni (ikhlas), masih tercampur dengan syahwatin nufus (rasa/pengaruh nafsu), sehingga, Syeikh Ibnu Athoillah memberikan Mauidzohnya (Nasihatnya) melalui mutiara hikmahnya ..
                                                         
" Jangan sampai kita ragu kepada semua janji-janji Alloh, hanya dengan belum tercapainya apa yang kita inginkan atau rencanakan, karena segala sesuatupun tidak ada yang bisa memaksa terhadap Alloh SWT untuk menunaikan cita-cita seseorang, walaupun dia berdoa ratusan tahun, karena Alloh SWT, memberi sesuatu kepada makhluknya itu dengan sifat IRODAT nya ALLOH SWT, (kehendaknya sendiri), nah jika seseorang malah jadi ragu akan janji Alloh SWT, dalam mutiara tersebut, dikhawatirkan  akan merusak mata hatimu, dan memadamkan NUR dalam hati kita. " dikarenakan dalam semua hati manusia itu ada NUR (cahaya) masing-masing tergantung maqom dalam keyakinan, semakin Terang NUR (cahaya dalam hati seseorang)  maka semakin tinggi maqom keruhaniannya

Sebagian orang beriman ada yang di uji dengan penerimaan atau penolakan doa, dan ada sebagaian lagi, ada yang di uji dengan tertunai atau tertahan janji Alloh SWT



kita hidup didunia tidak akan lepas dari pada ujian, karena dunia adalah DARUL BALA', tapi dari semua ujian itu tiada lain untuk lebih menguatkan diri dan meyakinkan diri untuk lebih yakin serta bersungguh-sungguh dalam hal apapun.

Kesimpulan : semoga kita semua selalu diberikan kemudahan serta lindungan-NYa
dan semoga kita tidak termasuk orang-orang yang ragu kepada Alloh SWT, hanya karena keinginan, cita-cita, yang belum tercapai, karena sesungguhnya yang demikian akan menyebabkan hilangnya NUR dalam hati kita. kita sebagai manusia yang diberikan Akal yang sempurna kita tingal lakukan aktifitas sehari-hari dengan maksimal tapi dengan tetap menyandarkan diri (Tawakkal kepadaNYa)
semoga bermanfaat.............

1 Response to "Al Hikam Hikmah Ke 7"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel