Al Hikam Mutiara Hikmah Ke 2
Friday, September 25, 2015
Add Comment
Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Saudaraku sekalian, kita lanjut ke hikmah ke 2 dari kitab Al hikam yang menjelaskan tentang seseorang yang ahli tajrid dan ahli asbab, kita lihat dulu teks mutiara hikmahnya yang berbunyi :
Saudaraku sekalian, kita lanjut ke hikmah ke 2 dari kitab Al hikam yang menjelaskan tentang seseorang yang ahli tajrid dan ahli asbab, kita lihat dulu teks mutiara hikmahnya yang berbunyi :
Artinya : " Keinginan kamu untuk bertajrid, padahal Alloh SWT masih meletakan kamu dalam suasana ASBAB, adalah syahwat yang samar, Sebaliknya keinginanmu untuk ber-Asbab padahal Alloh SWT telah meletakkanmu dalam suasana TAJRID berarti turun dari semangat dan derajat yang tinggi.
Saudaraku sekalian...perlu kita ketahui, sesuatu hal yang telah ditetapkan kepada seseorang, apapun itu, sudah menjadi pilihan yang terbaik yang di tentukan OlehNya. maka dengan itu jangan sekali-kali kita merasa tidak puas dengan apa yang telah di gariskan Olehnya kepada kita sekalian.
Saudaraku....di atas kita sudah baca hikmah yang ke dua itu..Sebelum lebih jelasnya lagi kita harus pahami dulu, mutiara hikmah yang di jelaskan Oleh Sang Sufi Al Imam Ibnu Ath Thoillah ini merupakan suatu bimbingan yang harus di fahami dengan hati yang paling dalam sehingga dengan memahami serta menghayati kita sebagai Muridin akan di tuntun kejalan menuju Kebaikan untuk mengenal Sang Kholiq.
Ahli tajrid itu yang bagaimana ..? nah kita bahas sedikit yang ada dalam sarah kitabnya, namun gak akan bahas semuanya berhubung ruhani admin belum sampai, kita simpulkan saja.
Ahli Tajrid yaitu orang yang melihat kepada kekuasaan Alloh SWT, meliputi hukum sebab akibat, tidak meletakkan keberkahan kepada hukum tersebut.
Ahli Asbab yaitu orang yang melakukan sesuatu hanya melihat kepada hukum sebab akibatnya saja, tidak melihat kepada hakikatnya, atau dengan kata lain melihat dzohirnya saja.
Nah jadi Ahli Tajrid juga sama seperti ahli asbab, melakukan sesuatu menurut peraturan sebab akibat, dan juga makan dan minum, serta melakukan sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan rizekinya, hanya perbedaannya terletak di dalam hati, ahli asbab hanya melihat kepada kekuatan hukum alam, sedangkan Ahli Tajrid melihat kepada kekuasaan Alloh SWT pada hukum alam itu.
baru kita fahami dan hayati...jadi ketika seseorang muridin yang dirinya sedang berada dalam suasana maqom asbab jangan sekali-kali pindah dalam arti mempunyai maksud untuk merubah apa yang sudah diberikan Alloh pada dirinya ke sesuatu hal yang menurut hawa nafsunya itu lebih baik...
contohnya : ( orang yang mempunyai pekerjaan tetap dan berpenghasilan lumayan, pindah mau jadi orang yang menurutnya akan lebih baik ),,padahal yang harus muridin lakukan ketika Alloh menentukan seseorang ahli Asbab bersyukur atas apa yang telah diberikanNya. Sebaliknya jika seseorang sedah ada dalam suasana Ahli Tajrid jangan pindah ke maqom Ahli Asbab karena pada hakikatnya itu turun semangat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. ada sebuah ayat yang menjelaskan apabila suatu sebab berjaya mengeluarkan akibat menurut yang biasanya terjadi, kita semua jangan melihat hanya di situ saja , tapi harus tembus masuk ke hakikatnya perkara yaitu dalam surat Al Hadid ayat 1 dan 2 :
" Segala yang ada di langit dan di bumi tetap mengucap tasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. Dialah saja yang menguasai dan memiliki langit dan bumi; Ia menghidupkan dan mematikan; dan Ia Maha Kuasa
atas
tiap-tiap sesuatu.
untuk sementara ...saya cukupkan dulu mudah-mudahna jadi bahan pencerahan khusnya buat saya sendiri, umumnya semuanya .. Amiin.
Semoga bermanfaat...
0 Response to "Al Hikam Mutiara Hikmah Ke 2 "
Post a Comment