Al Hikam Hikmah ke 1 " Amalan Jasmani dan Suasana Hati "

          Sahabat Sekalian...kali ini admin sedikit buat artikel yang mana mdah-mudahan bermanfaat khusus buat admin sendiri..sahabat sekalian, perlu kita ketahui, bahwa kandungan hikmah dari kitab Al-hikam Al-'Arif Billah Imam Ibnu 'Athoillah ada yang mengatakan 264 hikmah, adapula yang menyebutkan 275 hikmah, tpi itu cuma perbedaan dalam hitungan para Ulama, tapi yang paling penting adalah, menghayati apa-apa yang terkandung dalam hikmah-hikmah tersebut. dan kita berdoa mudah-mudahan apa yang termuat dari hikmah-hikmah tersebut dapat kita perhatikan sehingga dapat mengamalkannya. Amiin

Kali ini ngaji bareng akan mencoba dari dari awal yaitu Hikmah yang ke 1 :

 

 " Sebagian dari tanda bersandar seseorang pada amal ( perbuatan Dhohir ), yaitu berkurang rasa ( suasana hati terhadap rahmat Alloh SWT ) tatkala berlaku padanya kesalahan . 

mengawali ini Al-'arif billah Ibnu Athoillah mengajak kita kepada pengertian hakikatnya amal. Dan amal bisa kita kelompokan menjadi dua jenis, diantaranya :

1. amal dhahir yang meliputi semua amal yang dipelajari dalam ilmu piqiq diantaranya : Sholat, Infaq Shodaqoh, Muamalah, Ibadah Haji dan banyak lagi....

2. amal bathin  yang meliputi semual amal perbuatan  yang di lakukan Qolb ( hati ).

        Saudaraku sekalian....nah kita pahami sekarang, jadi ketika seseorang beramal apa saja amalnya, jangan sampai kita terlena dengan amal tersebut, karena  amal hanya sebagian dari perilaku pengabdian kita kepada sang Khaliq , jangn sampai dengan amal tersebut kita merasa bangga, merasa sudah menjadi orang yang suci, merasa lebih baik dari orang lain, dan rasa-rasa yang lain yang timbul akibat kita bersandar pada amal yang tidak didasari dengan Syuhudul minnah ( anugrah ) akan membawa malapetaka bagi yang beramal tersebut. Apalagi ketika Muridin ( kata untuk seseorang yang beramal ), kena terhadap wujudi zalal ( perbuatan yang salah ) , maka suasana hatinya akan berkurang dari rasa pengharapan terhadap Alloh SWT, seperti muridin yang masuk pada perbuatan maksiat, maka akan hilang rasa kepercayaan dirinya untuk kembali kepada kebenaran ( putus asa dari rahmat Alloh SWT ). Naudzubillatth.

       Oleh karena itu, kita semua ketika beramal yang baik pada waktu yang sama pula Qolb ( hati ) kita harus merasa ini adalah kurnia atau anugrah semata dari Alloh SWT, untuk melakukan kebaikan ( amal ), Sebaliknya jika kita melakukan sesuatu hal yang tidak baik jangan lah berputus asa dari pengharapan rahmatNYa. sesuai firman Alloh SWT  dalam QS. Yusuf 12 : ayat 87 :

 

" Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".

Semoga bermanfaat ....

Share this post