-->

Kajian Al Hikam Hikmah ke 4 - Istirahatkan Hatimu dari Pengaturan yang telah Di atur

Al Hikam Hikmah ke 4 : Salam sahabat semua, kita hidup didunia pada hakikatnya semua urusan telah diatur oleh sang Maha Pengatur (Allah SWT), oleh karena itu kajian dalam kitab al hikam hikmah yang ke 4, menyatakan Janganlah kita ikut mengatur apa yang telah diatur oleh-Nya. Karena buat apa ikut mengatur ? kita sebagai makhluk Allah, kita serahkan segala sesuatu hanya pada Allah SWT, yang serba Maha, kita hanya berkewajiban melaksanakan segala sesuatu apa yang telah diperintahkan dan menjauhi segala yang telah di larang-Nya.

Kajian Al Hikam Hikmah ke 4 - Istirahatkan Hatimu dari Pengaturan yang telah Di atur

Untuk Lebih Jelasnya Kita Simak untaian Syeihk Ibnu At Thoillah :

 اَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ فَمَا قَامَ بْهْ غَيْرُكَ عَنْكَ لاتَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ

" Istirahat hatimu dari Tadbiir (ikut mengatur apa yang telah diatur) Karena semua apa-apa yang selain Kamu telah mengatur semuanya untukmu, Tinggalkanlah jangan urusi yang telah diatur olehnya "

Penjelasan Istirahatkan hati dalam pengaturan 

Saudaraku..., Tanpa kita sadari, kita terkadang ikut mengatur, padahal sudah jelas apapun yang terjadi didunia ini telah ditentukan dan diatur sedemikian rupa oleh sang Maha Pencipta, lalu kenapa terkadang manusia merasa khawatir, cemas ? karena manusia kebanyakan, tidak mengerti sampai hakikat penciptaan, dan lemahnya keimanan kita semua termasuk saya sendiri, namun setidaknya manakala kita sampaikan kajian ini, semoga ada motivasi untuk dapat menyerahkan segala sesuatunya haya kepada Alloh, bukan berarti menyerahkan kepada Allah kita tidak melakukan apa-apa, karena hukun Syariat tetap berlaku, seperti contoh halnya kita ingin sehat, lakukan hal-hal yang perlu kita lakukan dalam menjaga kesehatan, atau ketika kita Sakit tentunya tidak serta merta " ah kita semua dalam hidup ini sudah diaatur, jangan ikut mengatur, maka ketika sakit kita berdiam diri saja tidakada usaha atau cara untuk mencari kesembuhan,tentu tidak seperti itu.
Lakukan semua yang berkaitan dengan Syariat, ikhtiar, berusaha dan jangan lupa berdoa, itu tanda orang yang menyerahkan segala sesuatu hanya kepada Allah (Tawakkal).

Saudaraku itu yang namanya Bertauhid, karena jangan sampai disalah artikan, yang bertawakkal itu adalah orang yang selalu pasrah pada Alloh, diartikan dengan yang tadi telah dicontohkan, yang sakit padahal sudah parah, hanya diam saja, tidak berobat, karena salah pengertian dalam memahaminya. Maka untuk lebih spesifik bertauhid itu ada beberapa pendekatan, diantaranya :
  • Pendekata Akal
  • Pendekatan Hati
Wilayah Akal, itu meliputi semua ilmu pengetahuan yang Alloh berikan didunia ini, Ilmu fungsinya untuk lebih meyakinkan dan membuktikan kebenaran apa yang di Imani-nya, karena semua tidak selalu harus dimengerti dan dipahami oleh akal, karena ada saatnya akan tidak akan mampu untuk menemukan jawaban.

Seperti contoh : Nabi Adam lahir tanpa Ibu dan Ayah, Nabi Isa Lahir tanpa Ayah hanya ibu saja Yakni Maryam Binti Imran, Iman Kepada Qodho dan Qodar tidak akan cukup hanya dengan akal saja, dan banyak lagi kejadian-kejadian yang akal tidak akan sampai dan mampu menemukan jawabannya, Maka Solusinya Hanya dengan Pendekatan Qolbu atau hati, lebih jauhnya adalah keimanan, karena fungsi hati berperan dalam hal-hal yang akal sudah tidak mampu.

Kita harus pahami Iman kepada Qoho dan Qodar yang akan mengikis kita sebagai makhlukciptaan Alloh SWT yang telah diatur sedemikian rupa oleh-NYA, akan dengan sendirinya melepaskan diri dari ikut mengatur apayang sudah diatur oleh Allah SWT. Dan kita tahu iman kepada Qodho dan Qodar  merupakan salah satu perkara yang Ghaib yang hanya mata hati atau Bashirah istilah dalam ilmu tauhid.

Mata hati akan terus buta atau terhijab manakala nafsu yang ada dalam diri kita masih menjadi pemimpin, maka efeknya kita selalu ingin ikut mengatur yang telah diatur Allah, timbul kecemasan , kekhawatiran yang berlebihan, itu salah satu tanda dari nafsu yang sengaja membuat orang selalu lupa , dan Nafsu yang membutakan diri dari hal ghaib., kegelapan akibat nafsu hanya dapat terbuka atau terang dengan keimanan kepada Allah SWT, yang akan menyinari mata hati. Keimanan dalam hati yang terdalam inilah yang akan membuahkan hati tenang tidak terombang -ambingkan oleh bujukan nafsu, sehingga akan muncullah ketawakkalan yang total hanya kepada Allah, setiap langkah, usaha, amal yang akan dilakukannya akan selalu berdasar pada "

لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّبِاالله
Itulah yang dapat disampaikan, tentang hikmah ke 4 dari kajian kitab al hikam ini, semoga bermanfaat, dan menjadikan kita semua menjadi pribadi yang beriman dan berusaha terus mengilangkan ra kecemasan kehawatiran yang hanya dapat dicapai dengan nilai-nilai keimanan, dan akan menghasilkan diri yang akan melepaskan dari ikut mengatur apa yang telah diatur .

Salam, semoga bermanafaat

0 Response to "Kajian Al Hikam Hikmah ke 4 - Istirahatkan Hatimu dari Pengaturan yang telah Di atur "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel