Ruh, Qolbu, Akal dan Nafsu
Wednesday, May 18, 2016
Add Comment
Ruh, Qolbu, Akal dan Nafsu -Segala puji Bagi Alloh yang telah memberikan segalanya, yang wajib kita Syukuri atas segala nikmat-nikmatnya, dan semoga dengan bersyukurnya kita, Alloh SWT menambah keberkahan dan kebaikan. Aamiin. Selanjutnya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah curahkan pada Jungjunan Alam Habibana Wanabiyyana Muhammad SAW.
Sahabat, berdasarkan dengan judul , mari kita ngaji bareng, bila mendapat kekeliruan , mohon sudi untuk meluruskan, dan kami siap untuk meralatnya.
Bahasan Tasawuf |
APA ITU HATI (QOLBU) ?
Kebanyakan Orang memahami bahwa hati (qolbu)
itu menyebutnya dengan segumpal daging dalam diri manusia, pengertian seperti
ini memang tidak salah, karena ada sumbernya yaitu pada sebuah Hadist
Rosulullah SAW sebagai berikut :
Artinya : Ketahuilah bahawa didalam diri
terdapat segumpal daging dalam diri manusia, jika dia baik maka baiklah seluruh
tubuh, dan jika buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah
hati (QOLBU) (HR.Bukhori no 52 dan
Muslim No. 1599)
Namun pengertian ini
adalah pemahaman yang sangat mendasar yang di ajarkan oleh Rosululloh SAW kepada umatnya, yang pada waktu itu masih kental dengan kebodohan dan tidak mau menerima sesuatu yang sulit difahami secara akal, sama halnya seperti ketika Alloh SWT dalam mengharamkan Haramnya Khomar, caranya bertahap tidak langsung, karena sifat kebodohannya tidak bisa menerima secara langsung.
Menurut KH. Zaenal Abidin Bazul Ashab
(semoga beliau menjadi Ahli Alloh). Aamiin, bahasa yang dipakai oleh Rouslullah
SAW dalam hadit itu merupakan kepiawaian komunikasinya, yang arti sebenarnya
bukanlah hati yang berbentuk segumpal darah itu, akan tetapi tempat atau
mahalnya sesuatu berada tepat di bagian tersebut.
Qolbu
adalah sebuah latifah/titik sensor atau juga dimensi yang tidak mempunyai
bentuk fisik sebagaimana difahami oleh segaian kebanyakan dari kita. Untuk membuktikan bahwa qolbu itu
bukanlah segumpal daging hati, kita bisa melihat dan menyaksikan seekor sapi
atau ayam yang dipotong kemudian kita ambil segumpal daging yang berwarna merah
yang disebut dengan hati, tapi pernahkah kita cari kemudian kita cari, dan
temukan didalam perut hewan itu ada daging Qolbu ?
Atau kita survey ke beberapa resto, atau rumah
makan, silahkan bertanya, apakah ada menu sop daging hati atau goring hati atau
pepes hati, maka tentulah disana mungkin ada yang menyediakannya, tapi coba
kita tanyakan apakah ada goreng daging Qolbu ? maka jawabannya pasti tidak. Nah
barulah kita bisa memahami bahwa hati yang digunakan dalam pengertian hadist
tersebut, sebab hati yang berbentuk daging kalau dalam bahasa arabnya disebut
dengan “KABID” bukan QOLBU, adapun Qolbu menurut Al Imam Ghojali sang
Hujjatul Islam r.a adalah Ruh atau Nafsu.
nah sekarang kita bahas RUH
APA itu RUH ?
Dalam kitab Sirrur Assror karya Syeikh Abdul
Qodir Jaelani di kemukakan :
Ruh adalah hakikat Muhammad dan hakikat
Muhammad disebut Nur, kenapa disebut nur ? dikarenkan bersih dari segala akwan,
kegelapan. Ruh Muhammad adalah Ruh termurni sebagai makhluk pertama da asal seluruh
makhluk penjelasan lengkapnya bisa di lihat di artikel : Awal Kejadian Seluruh Alam Semesta
Para wali Alloh sebagai Ahli Bashiroh ( SIR )
telah dibukakan mata hatinya untuk mengetahui jalan menuju Alloh SWT atau
dengan kata lain mereka para wali-wali Alloh sudah Tazali sampai kepada TAZALI
DZAT (TAZALI kepada NUR DZAT) yaitu maqom tertinggi dalam masalah ke ruhania.
Karena Tazali itu terbagi menjadi 3 bagian :
1. Tazali Af'al
2. Tazali Asma Wasifat
3. Tazali Dzat
1. Tazali Af'al
2. Tazali Asma Wasifat
3. Tazali Dzat
(menjelaskan masalah tazali memang harus oleh
orang yang AHLI SHUHUD atau orang yang sudah wushul tapi, walaupun belum wushul tidak mengapa,
menceritakan bab tazali juga, dikarenakan ada Bimbingan dari Guru Mursyid,
perjalannya sudah diberitahukan dalam kitab-kitab Tauhid Khos, namun untuk
sampainya kesana tidak perlu memaksakan untuk sesegera mungkin untuk ibadah Wushul, karena
masalah Wushul adalah Wahbiah /Pemberian dari Alloh SWT. Tidak bisa di
ikhtiyarkan misalnya dengan Ibadah yang sebanyak-banyaknya untuk wushul tidak
bisa seperti itu, itu wahbiah (pemberian Mutlak dari Alloh SWT), adakalanya
yang ibadahnya banyak, kalah cepat wushulnya dengan yang biasa-bisa saja dan
sebaliknya.
Kita lanjutkan ke masalah Ruh ….
Ruh Terbagi menjadi 4 tingkat : (penjelasannya
sudah ada pada bahasan baca : Awal Kejadian Seluruh Alam Semesta, tapi disini
akan simple nya saja.
1.
Ruh Al Qudsi (ruh termurni)
2.
Ruh Sulthoni (Ruh yang memiliki lapisan (balutan
cahaya) berada di alam Jabarut
3.
Ruh Sairani Rawani di alam Malakut
4.
Ruh Jismani berada di alam Mulki, ruh ini
adalah bagian terendah dari ruh
Kita lanjutkan ..
APA ITU AKAL ?
Dalam
masalah akal juga banyak yang mengatakan bahwa akal itu Otak, sehingga kalau
salah seorang berkata kepada yang lain, menyuruh sesuatu dan orang lain gak
mampu,,, maka sering kita dengar bahasa “ Gunakan Akalmu! “ maka dengan berkata
itu sembari kita menunjukkan telunjuk kea rah kepala.. yak kan ? itu menandakan
Isyarat bahwa akal tempatnya disana ? banarkan
heheh ….. Ketahuilah wahai Saudaraku akal bukanlah Otak, jadi letaknya
atau keberadaanya bukan di kepala, sama halnya dengan Qolbu dan Hati.
Akal juga tak berbentuk Fisik, sehingga tak
bisalah kita melihat akal dengan mata kepala ini.
Semoga kita diberikan pemahaman Oleh Alloh SWT
yang mendalam akan masalah AKAL ini, sehingga kita tahu sebenarnya akal itu apa
?
Sangat sulit saudara untuk menyakinkan diri dan
beriman jika menggunakan Otak kita ini, otak ini selalu, otak ini selalu
menuntut bukti nyata, alas an dan sebab yang benar menurutnya. Segala sesuatu
harus rasional, yang pada akhirnya kita tidak bisa beriman dengan betul-betul
tetapi malah bermain dalam keimanan Naudzubillah. Contoh seperti melaksanakan
sholat, perhatikan firman Alloh SWT. Dalam
QS. Al Maidah 58
Artinya : Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang,
mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. yang demikian itu adalah karena
mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.
Akal adalah alat untuk berpikir dan memahami
segala ayat-ayat Alloh, Baik yang Tersurat atau tersirat. Tapi berpikir dengan
akal tidak seperti berpikir dengan otak, jika manusia berpikir menggunakan Akal
akan berujung kesimpulan “ segala sesuatu apapun di bumi ini yang Alloh
Ciptakan itu tidaklah sia-sia, maka akan berpikir seperti itu akan dapat meningkatkat
kwalitas keimanan dan bahkan terus meningkat.
Sekarang mari kita buktikan bahwa Akal itu
bukan Otak…sambil Intermezo sedikit….
Coba kita makan ke warung nasi , dan kita beli
kepala ayam, lalu makan tuh pala ayam di bagian dalam ada yang berwarna putih,
maka akan terdapat otak ayam, lalu apakah ada akal ayam di pala ayam itu …hehehe..
maka pasti tidak ada, karena memang Otak bukanlah Akal.
Akal itu adalah Qolbu, sebagaimana Firman Alloh
SWT pada QS. Qoof ayat 37
Artinya : Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan
bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya,
sedang Dia menyaksikannya
Jadi jelas dalam Ayat
diatas Alloh menggunakan kata QOLBUN untuk menyatakan tentang akal satu lagi kita lanjut...lalu apa itu NAFSu ?
Nafsu adalah
sebuah elemen jiwa(unsur ruh) yang berpotensi mendorong pada Tabi’at, dan Nafsu
juga adalah RUH sebagai mana dalam QS AT-Takwir ayat 7
Artinya : Dan
apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh)
Nafsu dalam
ayat ini diartikan dengan Ruh
Adapun martabat
(MAROTIBUN NAFSU) menurut Syeik Muhammad Nawawi Al Jawi ada 7 tingkat
diantaranya :
1. Amaroh
2.
Lawwamah
3.
Mulhamah
4.
Muthma’innah
5.
Rhodiyah
6.
Mardiyah
7.
Kamilah
Tiap-tiap nafsu
itu ada pembawannya masing-masing :
Nah jadi jelas QOLBUN
= RUH=AKAL =NAFSU
Kenapa bisa
demikian, karena memanglah seperti itu pengertiannya,
Penututp
Penututp
Mudah-mudahan kita semua mendapat pertolongan
Alloh SWT, karena Alloh lah yang berkenan atas segalanya kepada seluruh
makhluknya, semoga kita tidak termasuk kepada golongan orang-orang yang
tersesat, mohonlah selalu akan petunjuk Alloh SWT
Sumber :
dari Tausyiah Pangersa UA
:
Kitab Sirrul Assror
:
Bidayatussalikin
:
Qotrul Ghoes
0 Response to "Ruh, Qolbu, Akal dan Nafsu"
Post a Comment